Pelatihan Foto Dokumenter

Komisioner Komisi Kejaksaan RI Dahlena didampingi Nurokhman, menyerahkan kenang-kenangan kepada Fanny Oktavianus pada acara Pelatihan Teknik Fotografi yang digelar Komjak RI di Jakarta, Rabu (11/12/2024) (Foto: Suara Merdeka/Iqbal)

JAKARTA-Untuk memberikan pemahaman dan wawasan tentang pengambilan foto yang berkualitas tinggi, Komisi Kejaksaan (Komjak) RI menggelar Pelatihan Teknik Photography bagi para Staf Sekretariat yang berlangsung di Verranda Hotel Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu 11 Desember 2024.

Pelatihan ini menghadirkan Redaktur Senior Biro Foto LKBN Antara, Fanny Octavianus. Komisioner Komisi Kejaksaan RI Nurokhman dan Dahlena turut serta mengawal jalannya pelatihan yang diperuntukkan bagi Staf Sekretariat Komjak RI.

Dalam kesempatan itu, Fanny memberikan materi tentang teknik pengambilan foto agar hasilnya berkualitas. Selain itu, fotografer yang malang melintang di berbagai macam peliputan, juga memberikan trik cara pengambilan angle agar foto yang dijepret hasilnya tak mengecewakan.

Ia lalu memberikan contoh ketika ada acara dalam ruangan, seperti seminar, juma pers atau rapat, maka fokus pada orang yang sedang dituju dengan ekspresi yang paling bagus. “Misalkan, kalian mau ambil orang yang ngomong, tunggu moment ketika gesture tangannya bergerak, itu akan lebih bagus dibanding dia ngomong tanpa ada ekspresi sama sekali,” kata Fanny.

Selain itu, karena foto juga punya pesan atau bercerita, maka logo di backdrop perlu masuk dalam frame. “Dengan masuknya logo dalam frame, orang akan tahu ‘oh ini acara Komisi Kejaksaan’ misalnya. Jadi kalian harus tahu posisi gambar yang mau diambil, tidak asal motret,” terangnya.

Ia juga menyampaikan cara mengambil gambar kedatangan para pejabat dalam sebuah acara. Akan lebih bagus, lanjut Fanny, sang fotografer bisa datang duluan mengambil posisi, harus tahu pejabat atau pimpinan bakal melewati jalan mana. “Posisi kalian nanti harus di depan sambil menunggu pimpinan datang, misalkan di dinding ada logo instansi, posisi kalian bagus di situ. Nah ambil gambar dengan ada background logo seperti itu lebih menarik. Jangan kalian motret dari samping saat pimpinan datang, wajahnya ga kena dan bisa-bisa dapat punggung, kan ga menarik,” jelas Fanny.

Komisioner Komisi Kejaksaan RI, Nurokhman yang memiliki pengalaman di bidang fotografi, turut memberikan tambahan ilmu soal etika pengambilan gambar para pimpinan atau pejabat. Menurut Nurokhman, etika yang baik ketika fotografer tidak dalam membungkukkan badan, tapi setengah berdiri seperti orang mau start lomba berlari, dimana kaki satu di depan dan kaki lainnya di belakang. “Itu akan lebih sopan dibanding membungkukkan badan sambil menyorongkan kamera di depan pejabat,” terang Nurokhman.

Selain itu, ia juga memberikan tips mengambil gambar pejabat dalam sebuah acara ketika sedang memegang mikrofon. Menurut Nurokhman, pengambilan foto lebih baik dilakukan agak menyamping. “Kalau dari depan, nanti wajah pejabat itu akan tetutup mic, seperti makan es krim. Jadi kalian harus cari tempat dari samping ambil gambarnya,” jelas Nurokhman, yang juga menyarankan agar kondisi baterai kamera jangan sampai lowbatt.

Acara Pelatihan Teknik Photography “In House Training” semakin menarik dengan adanya interaktif para peserta dan pemateri yang didahului dengan pancingan Dahlena, Komisioner Komjak lainnya. Para peserta pun langsung memberikan pertanyaan seputar pengambilan foto.

Sebelum sesi pelatihan berakhir, para peserta diminta mengambil foto di sekitar lokasi kegiatan, untuk kemudian dibahas satu persatu. Terlihat, secara umum pengambilan sudah bagus, hanya perlu polesan lagi. Ada yang mengambil gambar pegawai kebersihan hotel sedang mengepel lantai, foto bunga dengan background gedung, foto orang selfie, narasumber acara sedang menyampaikan paparan hingga foto yang maksudnya angle makanan ada kerupuknya.

Di akhir acara, ada pemberian kenang-kenangan dari Komisi Kejaksaan yang diberikan kepada Fanny Oktavianus. Suvenir itu diserahkan oleh Dahlena yang didampingi Nurokhman.(*)

 

BERITA LAINNYA